Padaperusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan memiliki karateristik sebagai berikut: 1. Tujuan produksi perusahaan untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya tergantung pada spesifikasi pemesan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas. 2. Biaya produksi dikumpulkan
Terlepas dari apakah bisnis Anda berupa dagang atau jasa, menghitung Harga Pokok Penjualan HPP merupakan hal terpenting dalam setiap bisnis. Pasalnya, melalui perhitungan HPP inilah Anda dapat menentukan harga jual untuk mendapatkan perhitungan laba sesuai yang diinginkan. Menurut prinsip akuntansi Indonesia, pengertian harga pokok penjualan adalah jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk menghasilkan barang atau jasa. Dalam hal ini, kondisi dan tempat di mana barang itu dapat dijual atau digunakan juga perlu menjadi pertimbangan. Baik perusahaan dagang dan jasa sama-sama harus mengetahui cara menghitung HPP secara tepat. Source Unsplash Manfaat Adanya Perhitungan HPP Penghitungan harga pokok penjualan merupakan perbandingan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang yang dijual dengan hasil dari barang-barang yang dijual, termasuk nilai-nilai dan harga jual. Oleh karena itu, manfaat adanya perhitungan HPP tidak lain adalah dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan harga jual untuk mendapatkan laba sesuai yang diinginkan. Selain itu, informasi HPP ini juga dapat digunakan untuk memantau budget yang dianggarkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Hal ini tentu akan memudahkan dalam menentukan dan mengawasi keuangan. Dengan melakukan perhitungan Harga Pokok Penjualan, seorang pengusaha juga dapat mengetahui pesanan mana yang menghasilkan laba atau sebaliknya. Dengan demikian, perhitungan HPP juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan besarnya target yang akan dicapai. Cara Mengitung HPP Bisnis Dagang Cara menghitung harga pokok penjualan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, sebab terdapat beberapa komponen yang harus Anda perhatikan terlebih dulu. Dalam menghitung HPP perusahaan dagang, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah persediaan barang pada awal dan akhir periode. Nah, hal ini bisa dilihat melalui neraca saldo periode berjalan/neraca awal perusahaan/neraca tahun sebelumnya dan data penyesuaian perusahaan pada akhir periode. Pastikan juga bahwa Anda telah menghitung seluruh pembelian barang dagang yang dilakukan perusahaan, baik pembelian barang secara tunai maupun secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian dikurangi potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi. Dengan demikian, untuk mendapatkan harga penjualan pokok dalam perusahaan dagang dapat menggunakan tahapan penghitungan berikut 1. Menghitung Penjualan BersihPenjualan bersih didapat dari penjualan dikurangi dengan hasil penjumlahan retur penjualan dan potongan penjualan. Apabila dirumuskan, maka akan menjadi Penjualan Bersih = Penjualan – Retur Penjualan + Potongan Penjualan 2. Menghitung Pembelian BersihSetelah menghitung penjualan bersih, Anda juga wajib untuk menghitung pembelian bersih dengan rumusan sebagai berikut Pembelian Bersih = Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian – Retur Pembelian + Potongan Pembelian 3. Menghitung Persediaan Barang Untuk mengetahui jumlah persediaan barang yang dimiliki, Anda dapat menghitungnya dengan cara menjumlahkan Persediaan Awal + Pembelian Bersih. 4. Menghitung HPP Bisnis Dagang Setelah semua perhitungan selesai dilakukan, barulah Anda dapat menghitung Harga Pokok Penjualan Bisnis Dagang, yaitu Persediaan Barang – Persediaan Akhir Cara Menghitung HPP Bisnis Jasa Pada dasarnya, tidak semua bisnis jasa membutuhan HPP sebab mereka tidak memiliki persediaan barang. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan ada beberapa bisnis jasa yang memiliki persediaan. Misalnya, klinik yang menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat. Tentu saja mereka menjual jasa perawatan kesehatan, namun pada kenyataannya juga menjual obat sehingga dapat dipastikan terdapat persediaannya. Demikian pula pada bisnis jasa reparasi alat-alat elektronik yang pada kenyataannya juga memiliki persediaan suku cadang. Perhitungan HPP bisnis jasa sebetulnya tidak jauh berbeda dengan bisnis dagang. Hanya saja, pada perusahaan jasa, tidak terdapat HPP dalam laporan laba rugi. Hal ini tentu berbeda dari perusahaan dagang yang pada laporan laba ruginya terdapat HPP, baik dalam persediaan perpetual maupun periodik. Dalam membuat HPP bisnis jasa, Anda harus memiliki data persediaan awal, pembelian, dan beban angkut pembelian. Ingin lebih praktis dan mudah dalam mengelola keuangan bisnis dagang ataupun jasa? Pastikan Anda telah mencoba menggunakan software akuntansi terbaik dari Sleekr Accounting. Dengan software ini Anda dapat membuat penawaran hingga invoice sesuai Sales Order yang disepakati pelanggan. Melalui fitur pemantauan Account Receivables, Anda juga dapat mengetahui invoice mana yang jatuh tempo dan perlu di-follow up. Menariknya lagi, Sleekr Accounting juga memungkinkan Anda mengelola beberapa gudang sekaligus, transfer barang antar gudang, hingga stock-opname. Adanya dasbor dan laporan keuangan Anda dapat memiliki kendali penuh atas bisnis yang dijalankan. Bahkan, profit margin hingga jumlah piutang A/R tersedia secara real time dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Tertarik untuk menggunakan layanan Mekari Jurnal? Cari tahu bagaimana Mekari Jurnal dapat membantu Anda di sini. Cukup dengan menyediakan biaya sebesar saja per bulan Anda dapat lebih menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan akuntansi binis. Selamat mencoba!
PerhitunganHPP dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan saat akan memproduksi barang atau jasa termasuk manufaktur. Pada umumnya perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) terdiri atas; 1. Biaya bahan baku, 2. Biaya tenaga kerja, dan.
Masuk di dunia bisnis pasti sudah tidak asing dengan istilah harga pokok penjualan. Bagi seorang yang bekerja di bidang akuntansi ataupun semacamnya, istilah tersebut sudah akrab. Istilah tersebut mempunyai peran yang penting dalam hal dunia bisnis. Tetapi tidak sedikit orang masih banyak yang mengartikan HPP ini dengan istilah bisnis lainnya. Pasalnya hal tersebut sering disama artikan dengan harga jual, walaupun berhubungan dengan kegiatan output pada bisnis dan saling berkalitan, tetapi kedua istilah tersebut memiliki definisi dan cara hitung yang berbeda. Bisa jadi nanti akan mengacaukan kegiatan bisnis jika kedua istilah harga pokok penjualan dan harga penjualan memiliki arti yang sama. Agar bisnis Anda bisa berkembang dan mendapatkan evaluasi dalam perkembangannya, memahami tentang HPP dan bagaimana cara perhitungannya mari kita ulas pembahasan di bawah ini. Pengertian Harga Pokok Penjualan HPP atau harga pokok penjualan adalah pondasi dalam mencari laba saat berbisnis. Jika tidak mengetahui HPP dan cara perhitungannya bukan berarti bisnis akan berjalan seperti biasa tanpa mengetahui keuntungan yang didapatkan. Karena itu HPP wajib sekali dipahami oleh pelaku bisnis ataupun karyawan pada bidang akuntansi di sebuah perusahaan. Umumnya harga pokok penjualan adalah jumlah keseluruhan dari biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan agar bisa memproduksi barang ataupun jasa yang dipasarkan. “Harga pokok penjualan ialah keseluruhan biaya proses yang dikeluarkan perusahaan dalam menghasilan ataupun memperoleh barang atau jasa yang akan dijual ke pelangan pada periode tertentu“. Perlu diperhatikan beberapa aspeknya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan biaya overhead jadi dasar bisnis dalam menghitung jumlah HPP yang dibutuhkan. Selain itu HPP juga bisa dikenal dengan cost of goods sold COGS. Pada dunia bisnis, perusahaan wajib mengetahui dan bisa menghitung jumlah HPP yang dibutuhkan untuk produksi barang ataupun jasa. Jika tidak mengetahui jumlah HPPnya, perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menentukan harga jual ke kosnumen. Jadinya laba yang didapatkan tidak bisa diketahui. Dengan HPP yang tidak ada, pembisnis akan mengalami kesulitan pada saat evaluasi kinerja perusahaan. Bagian mana yang paling banyak menghabiskan biaya produksi dan memerlukan evaluasi ulang. Oleh karena itu HPP perlu Anda pahami dan dihitung keseluruhannya. Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Seperti yang sudah kita bahas diatas, tidak sedikit orang yang masih bingung dan menyamakan antara harga pokok penjualan dengan harga jual. Aslinya kedua istilah tersebut memiliki arti dan juga cara perhitungan yang berbeda, walaupun keduanya saling berkaitan. HPP adalah semua biaya langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk bisa menghasilkan produk ataupun jasa yang ditawarkan ke konsumen. Sedangkan harga jual adalah besarnya harga ataupun tarif yang dibebankan perusahaan untuk konsumen. Maksudnya, harga jual menjadi harga akhir yang ditentukan perusahaan pada saat produk ataupun jasa yang akan dijual ke pasaran. Dalam penentuan harga jual tersebut, sangat perlu diperhatikan juga jumlah HPP yang akan dibutuhkan untuk memproduksi barang ataupun jasa yang akan dipasarkan. Cara perhitungan harga jual juga bisa dilakukan dengan menjumlahkan biaya produksi dan non produksi serta jumlah keuntungan yang diinginkan. Contoh rumus menghitung harga jual yaitu Harga Produksi + Harga Non Produksi + Keuntungan yang Diharapkan = Harga Jual Pada proses menentukan harga jual dapat dilakukan dengan dua metode yaitu; Metode Cost Plus Pricing Harga jual dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya dengan presentase keuntungan atau margin yang diinginkan Metode Mark Up Cara perhitungan sederhana dengan menjumlahkan keuntungan yang diinginkan dengan harga beli produk. Karena dengan itu perusahaan bisa langsung mengetahui berapa presentase laba yang didapatkan untuk penjualan. Tujuan Menghitung Harga Pokok Penjualan HPP menjadi peranan penting bagi sebuah bisnis, dengan menghitung HPP tentu kita memiliki tujuan yang dapat kita gunakan. 1. Perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan saat memproduksi barang ataupun jasa 2. Menjadi salah satu aspek penting dalam penyusunan laporan laba rugi perusahaan. 3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual produk atau jasa yang akan dijual. 4. Perusahaan dapat mengetahui berapa keuntungan yang didapatkan dari setiap penualan produk atau jasa. 5. Berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam melakukan evaluasi kinerja perusahaan. Dengan mengetahui jumlah HPP perusahaan bisa menentukan apakah nilai tersebut realistis atau tidak dan bisa melakukan perbaikan bagi komponen yang kurang efektif. Baca Juga Pembahasan Harga Pokok Produksi dan Cara Menghitungnya Tahapan Pehitungan HPP di Perusahaan Manufaktur Mungkin sudah kita ketahui bahwa perhitungan HPP perusahaan dagang dan jasa, tetapi pada perusahaan manufaktur ada sedikit perbedaan dalam perhitungan HPP yang dimiliki. Karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang dapat memproduksi barangnya sendiri tanpa harus mendapatkan dari pihak lain. Jadi perushaan manufaktur dapat menentukan sendiri tarif atau harga dasar penjualannya. Menghitung HPP perusahaan menufaktur ada beberapa tahapan yang berbeda dibanding perusahaan dagang atau jasa. Jelasnya cara menghitung HPP pada perusahaan manufaktur, berikut ini penjelasannya Bahan Pokok Produksi yang Digunakan Sebelum bisa memproduksi dan menghasilkan barang dagangan, perusahaan manufaktur tentu akan membutuhkan bahan dasar pembuatannya terlebih dahulu. Mengetahui bahan pokok yang digunakan menjadi dasar perusahaan manufaktur untuk bisa mengetahui HPP yang dimilikinya. Perusahaan manufaktur harus mengetahui jumlah barang baku yang perlu digunakan untuk menghasilkan produk yang dipasarkannya. Tidak hanya yang harus dibeli, bahan baku yang masih menjadi stok juga harus diketahui jumlahnya agar mendapatkan penghitungan HPP yang akurat. Setelah mengetahui berapa banyak bahan baku yang masih tersedia, perusahaan dapat menentukan jumlah saldo awal yang harus disiapkan untuk membeli sisa bahan pokok yang dibutuhkan. Untuk bisa menghitung jumlah bahan baku yang akan dipakai, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Bahan Pokok Terpakai = Saldo Awal Bahan Pokok + Biaya Pembelian Bahan Pokok – Saldo Akhir Setelah Pembelian Bahan Pokok Biaya Produksi Tambahan atau Operasional Agar bisa mengolah bahan pokok menjadi produk yang dijual, maka perusahaan harus bisa menyiapkan tenaga kerja, serta biaya overhead. Biaya overhead yang dimaksud seperti kebutuhan listrik, maintenance, perbaikan mesin, dan lain sebagainya. Kebutuhan akan biaya tenaga kerja dan overhead tersebut termasuk dalam kelompok biaya produksi tambahan atau operasional. Tentunya, agar dapat diketahui jumlah biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dagangan, perusahaan harus bisa menghitung seluruh biaya produksi diluar bahan baku secara akurat. Barulah dengan begitu HPPnya dapat diketahui jumlahnya. Total Biaya Produksi yang Diperlukan Total biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan mulai dari membeli bahan pokok hingga mengolahnya menjadi produk yang siap dipasarkan. Berikut rumus untuk bisa mendapatkan total biaya produksi Bahan Baku dari Periode Lalu + Biaya Pembelian Bahan Baku Baru dan Biaya Operasional – Produk yang Tidak Terjual di Akhir Periode Harga Pokok Penjualannya Tahapan yang terakhir adalah menentukan HPP atau harga pokok penjualannya. Cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan produk jadi sisa periode sebelumnya dengan biaya produksi periode berlangsung, lalu dikurangi dengan produk yang tidak terjual di akhir periode berjalan. Berikut adalah rumus penghitungan HPP dari perusahaan manufaktur HPP = Jumlah Awal Produk Jadi + Produksi Periode Berjalan yang Telah Selesai – Jumlah Barang yang Tersisa di Akhir Periode Berjalan Kesimpulan Jadi untuk memahami cara menghitung harga pokok produksi adalah dasar untuk bisa mendapatkan keuntungan yang realistis di dunia bisnis. Dengan mengetahui jumlah HPP tersebut pebisnis dapat melakukan evaluasi perusahaan agar bisa berjalan dengan lebih optimal. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengerti cara mengitung HPP agar bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan untung yang maksimal. Walaupun terlihat sederhana, untuk menghitung HPP dan harga jual dengan cara manual akan sangat memusingkan. Solusinya adalah dengen menggunakan software akuntansi modern seperti MASERP. MASERP menjadi software akuntansi yang bisa Anda andalkan, dapat digunakan secara online dengan mudah dari berbagai device dan sudah terintegrasi. Software akuntansi ini dapat mempermudah dalam mengelola keuangan bisnis dan tersedianya berbagai fitur seperti laporan keuangan, persediaan barang, pajak, rekonsiliasi transaksi, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran. Baca Juga Laporan Harga Pokok Produksi Beserta Cara Hitungnya
Hargapokok penjualan (HPP) atau cost of goods sold (COGS) dalam sistem akuntansi pengelolaan arus kas terakurat adalah total keseluruhan biaya yang perusahaan keluarkan secara langsung untuk mendapatkan barang atau jasa yang mereka jual. Dalam manufaktur, harga pokok penjualan disebut juga sebagai harga pokok produksi atau cost of goods manufactured (COGM).
Pembahasan pada artikel kali ini untuk memberikan pengetahuan dan cara menghitung harga pokok penjualan. Topik cara menghitung hpp akan banyak dibahas di artikel lain untuk memberikan wawasan lebih mendalam dan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan. Bagi beberapa orang masih belum memahami dan mengerti harga pokok penjualan atau harga modal untuk menjual suatu produk dengan harga yang telah ditambahkan jumlah keuntungan yang diinginkan. Menghitung HPP per unit suatu produk barang/jasa berfungsi sebagai penentu dalam menawarkan harga jual barang tersebut ke pasar, yang dapat dijumpai di bagian laporan laba rugi karena perhitungan HPP juga berperan dalam membantu menghitung penghasilan bersih maupun kotor sehingga diketahui mengalami keuntungan/kerugian dari menjalankan bisnis perusahaan. Definisi Harga Pokok Penjualan & Harga Pokok Produksi Sebelum membahas cara menghitung HPP, perlu diketahui apa itu harga pokok penjualan? dan apa itu harga pokok produksi?. Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan adalah biaya produk biaya yang dapat ditelusuri yang menjadi biaya suatu periode hanya jika produk tersebut dijual menurut Van Home dan Wachowicz 2005. Sehingga Harga Pokok Penjualan total jumlah atau kumpulan biaya yang disatukan untuk mendapat dan mengetahui nilai modal harga jual dan ditambahkan keuntungan dari transaksi menjual dalam waktu tertentu. Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah HPP semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang jasa jualan selama periode yang bersangkutan menurut Kuswadi 2008. Sehingga Harga Pokok Produksi adalah pengorbanan total jumlah biaya yang dikeluarkan khusus oleh perusahaan untuk memproduksi suatu barang yang dijualkan dalam waktu tertentu. Metode Menghitung Harga Pokok Produksi HPP Metode Full Costing Menghitung harga pokok produksi dengan cara full costing ialah menghitung seluruh biaya produksi sesuai unsur biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, biaya overhead tetap biaya pengeluaran dalam produksi yang bersifat tetap dan biaya overhead variabel biaya pengeluaran dalam produksi yang bersifat tidak tetap/berubah. Metode ini biasanya menampilkan laporan lebih terperinci dan jelas dalam menjelaskan alur proses perhitungan. Metode Variabel Costing Menghitung harga pokok produksi dengan cara variabel costing ialah menghitung seluruh biaya produksi sesuai unsur biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku dan biaya overhead variabel biaya yang bersifat tidak tetap/berubah. Metode ini biasanya disajikan kurang lengkap dan digunakan oleh pihak perusahaan dalam mengambil keputusan jangka pendek dalam memproduksi barang pesanan dengan jumlah sedikit. Apa Saja yang Termasuk dalam Perhitungan Harga Pokok Penjualan? Kenali terlebih dahulu apa saja yang termasuk ke dalam perhitungan HPP Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan berupa Biaya Bahan Baku Seluruh biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh semua bahan utama dalam memproduksi suatu produk barang/jasa meliputi biaya bahan utama produk dan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memperoleh bahan utama produk. Biaya Tenaga Kerja Langsung Seluruh biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan dalam membayar pegawai perusahaan atas kerja keras dalam menghasilkan produk barang/jasa meliputi gaji pegawai dan biaya yang berhubungan dengan pegawai. Biaya Overhead Seluruh biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan diluar dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dalam membantu memproduksi produk barang/jasa. Biaya overhead terbagi atas biaya overhead tetap dan tidak tetap. Biaya overhead tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan secara tetap tiap bulan seperti biaya air, listrik, biaya gedung dst, sedangkan biaya overhead tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan berubah tiap bulan dan biaya tidak menentu atau sebagai biaya tidak terduga seperti biaya service dst. Persediaan Awal Barang Persediaan awal adalah persediaan yang akhir sisa dari penjualan yang dijadikan sebagai persediaan awal untuk bulan selanjutnya. Persediaan awal merupakan persediaan barang yang akan dijual dimana jumlah yang dimiliki tidak cukup atau biasanya jumlah yang dimiliki kurang dari rata rata jumlah barang yang disediakan perusahaan untuk dijualkan. Pembelian Bersih Pembelian bersih adalah membeli barang untuk menambah jumlah barang guna untuk memenuhi rata rata jumlah barang yang akan dijualkan. Pembelian bersih biasanya merupakan pembelian barang yang telah dikurangi biaya transportasi, biaya retur dan biaya diskon. Persediaan Akhir Persediaan akhir ialah persediaan yang siap untuk dijualkan dan barang yang disediakan sudah melewati atau cukup dengan jumlah rata rata barang yang akan dijualkan oleh perusahaan melihat jumlah permintaan dan kebutuhan konsumen. Persediaan akhir didapat dari persediaan awal yang ditambahkan dengan pembelian bersih perusahaan . Tujuan & Manfaat Menghitung Harga Pokok Penjualan Tujuan menghitung harga pokok penjualan guna untuk mengetahui berapa besar biaya memproduksi barang atau jasa yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam menghasilkan produk barang atau jasa. Menghitung harga pokok penjualan berperan penting dalam menyusun laporan keuangan laba rugi perusahaan. Manfaat menghitung harga pokok penjualan yaitu untuk membantu memberikan informasi mengenai keuntungan/kerugian dari memproduksi barang/jasa dan membantu dalam menentukan harga yang akan dijual oleh perusahaan. Cara Menghitung HPP Harga Pokok Penjualan Cara menghitung HPP produk barang/jasa terdiri dari beberapa langkah antara lain Cara Mengetahui Biaya Bahan Baku Bahan baku yang dimaksud adalah bahan pokok utama yang dibutuhkan untuk diolah demi menghasilkan produk perusahaan. Disini bahan baku terdiri dari bahan baku belum jadi bahan mentah, bahan baku dalam proses dan bahan baku jadi. Untuk menghitung biaya bahan baku dengan menggabungkan bahan baku awal dan pembelian bahan baku yang dikurangi dengan sisa bahan baku akhir. Rumus Mencari Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Baku = Baku baku awal + Pembelian bahan baku – Bahan baku akhir Cara Mengetahui Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam memproses menghasilkan produk perusahaan. Menghitung dengan menggabungkan seluruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead tetap & tidak tetap. Rumus mencari Biaya Produksi Biaya Produksi = Bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + seluruh biaya overhead Cara Mengetahui Harga Pokok Produksi HPP Bagian ini memberikan cara hitung HPP Produk dengan cara menggabungkan biaya produksi dan persediaan awal barang yang kemudian dikurangi dengan persediaan akhir barang. Rumus mencari HPP Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi = Biaya Produksi + Persediaan Awal – Persediaan Akhir Cara Mencari HPP Harga Pokok Penjualan Cara menentukan HPP Penjualan dengan cara menggabungkan harga pokok produksi dengan persediaan awal yang kemudian dikurangi persediaan akhir. Rumus mencari HPP Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan = Harga Pokok Produksi + Persediaan Awal – Persediaan Akhir Download contoh cara menghitung HPP Contoh Cara Menghitung HPP pada Perusahaan Manufaktur pada link ini Contoh Cara Menghitung HPP pada Perusahaan Jasa pada link ini Contoh Cara Menghitung HPP Minuman pada link ini Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!
Berikutini adalah cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan dagang. Perhitungan harga pokok penjualan dengan tujuan dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan harga jual barang dagang, tujuan yang lainnya yaitu untuk menentukan keuntungan yang ingin dicapai perusahaan. Apabila harga jual lebih tinggi dari harga pokok, maka
HargaPokok Penjualan (HPP) = Barang tersedia dijual-Persediaan akhir. = Rp 67.000.000-Rp 10.000.000. = Rp 57.000.000. Dari perhitungan tersebut didapatkan bahwa Harga Pokok Penjualan tersebut adalah Rp 57.000.000. Oleh sebab itu, sebagai pelaku bisnis Anda harus memahami mengenai Harga Pokok Penjualan (HPP).
Labakotor = Penjualan - HPP = 65.000.000 - 50.200.000 = 14.800.000 rupiah. Perhitungan Harga Pokok Penjualan tersebut cukup mudah bukan. Namun, tetap dibutuhkan kehati hatian dan ketelitian yang tinggi untuk dapat menentukan HPP dan Laba Kotor yang dihasilkan dari sebuah perusahaan dagang.
Jadi harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang didapatkan dari barang ataupun jasa yang dijual oleh pihak perusahaan. Menghitung dan membuat laporan harga pokok penjualan secara tepat akan memudahkan Anda dalam menentukan biaya produksi dan juga harga jual serta pembuatan laporan keuangan, seperti membuat laporan laba rugi.
Hargapokok penjualan adalah total akumulasi dari semua biaya yang digunakan untuk membuat suatu produk atau jasa, yang dijual kepada konsumen. Biaya-biaya ini jatuh ke dalam sub-kategori umum tenaga kerja langsung, bahan , dan overhead. Dalam bisnis jasa, harga pokok penjualan dianggap sebagai tenaga kerja, dan pajak gaji.
Akuntansibiaya dan harga pokok penjualan tak terdapat dalam sistem akuntansi perusahaan jasa. Dalam jenis perusahaan ini, penjualan jasa dicatat sebagai pendapatan jasa. Perlengkapan atau barang habis pakai yang dibeli digunakan untuk menyediakan jasa kepada konsumen. Biayanya bergantung pada permintaan jasa konsumen.
PlSw3. ofh9tv97x2.pages.dev/667ofh9tv97x2.pages.dev/842ofh9tv97x2.pages.dev/393ofh9tv97x2.pages.dev/355ofh9tv97x2.pages.dev/16ofh9tv97x2.pages.dev/586ofh9tv97x2.pages.dev/841ofh9tv97x2.pages.dev/131ofh9tv97x2.pages.dev/780ofh9tv97x2.pages.dev/324ofh9tv97x2.pages.dev/533ofh9tv97x2.pages.dev/23ofh9tv97x2.pages.dev/70ofh9tv97x2.pages.dev/119ofh9tv97x2.pages.dev/686
harga pokok penjualan perusahaan jasa