Memilih Guru. Orang yang mencari ilmu sebaiknya memilih guru yang paling alim, wara’ (berhati-hati dalam menjalani hidup, agar benar-benar sesuai dengan ajaran Islam), dan tua, sebagaimana Imam Abu Hanifah ketika mencari ilmu memilih Imam Hammad bin Abi Sulaiman setelah beliau melakukan perenungan yang sangat serius.
Memotong pembicaraan guru atau dosen termasuk su‟ul adab kepada sang guru, dan itu bisa mengurangi keberkahan ilmu yang ia dapatkan, (2). Apabila si penanya telah menyampaikan pertanyaannya sementara kita masih serius dalam pembicaraan maka kita lanjutkan pembicaraan sampai selesai, baru kemudian menjawab pertanyaan yang disampaikan, hal itu
Al-Bukhari). Nabi saw. bersabda, “ Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.”. Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ibnu Majah dari sahabat Anas bin Malik r.a. Orang tua dan guru menjadi faktor yang penting karena ilmu berkah salah satunya dari pembentuk karakter utama anak yakni orang tua dan guru.
k3xZLBC. ofh9tv97x2.pages.dev/572ofh9tv97x2.pages.dev/317ofh9tv97x2.pages.dev/664ofh9tv97x2.pages.dev/648ofh9tv97x2.pages.dev/712ofh9tv97x2.pages.dev/924ofh9tv97x2.pages.dev/426ofh9tv97x2.pages.dev/317ofh9tv97x2.pages.dev/145ofh9tv97x2.pages.dev/956ofh9tv97x2.pages.dev/321ofh9tv97x2.pages.dev/976ofh9tv97x2.pages.dev/656ofh9tv97x2.pages.dev/374ofh9tv97x2.pages.dev/41
dalil keberkahan ilmu dari guru