Padabab ini, kita akan mempelajari bunyi dan alat ucap manusia, bagaimana melafalkan kata secara baku, serta membedakannya dari lafal bahasa daerah dan melafalkan kata serapan. Dengan mempelajari materi tersebut kita diharapkan dapat mengucapkan kata dengan ucapan yang benar, suara yang jelas, tekanan suku kata serta artikulasi yang tepat dan lazim. Kita juga diharapkan mampu melafalkan kata secara baku termasuk memperbaiki pengucapan kata yang dipengaruhi oleh bahasa daerah dengan lafal Apakah Anda sedang mencari makna dari melafalkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia? Berikut adalah penjelasannya Arti dari melafalkan adalah kata kerja mengucapkan kata, doa, dan sebagainya ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan tepat Kategori KataKata lain yang mirip dengan melafalkan adalah Sebelumnya Acak Selanjutnya
Vidioini dibuat untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pengajaran BerbicaraNama: Salsabila Dewi AstutiNPM : 1910301025Rombel : PBSI 2C
Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Alat ucap manusia menghasilkan lambang-lambang bunyi yang bermacam-macam. Setiap bunyi yang dihasilkannya memiliki ciri tersendiri yang dapat dijelaskan proses pengucapannya. Setiap lambang bunyi tersebut disimbolkan dengan bentuk huruf dalam bahasa tulis dan fonem untuk bahasa lisan. Lambang-lambang bunyi tersebut dapat dihasilkan oleh adanya arus ujaran yang masuk ke rongga mulut dan memengaruhi pergerakan pita suara serta getaran di sekitarnya yang kemudian menimbulkan efek-efek bunyi. Jika arus yang keluar tidak mendapatkan hambatan atau rintangan, akan menimbulkan bunyian yang dikelompokkan menjadi kelompok vokal, yaitu a, i, u, e, o berjumlah lima huruf, tetapi diucapkan dengan enam fonem /a/, /i/, /u/, /e/,//, /o/. Bentuk ucapan e ada yang lemah /ə/ dan e lebar atau //, bentuk gabungannya disebut dengan diftong. Diftong adalah gabungan dua vokal yang menimbulkan bunyi luncuran lain. Contoh diftong ialah au, ai, oi yang dibaca aw, ay, oy. Contoh kalimat 1. Harimau harimaw itu berhasil ditangkap penduduk. 2. Mereka bermain voli pantai. pantay 3. Para buruh memboikot memboykot pertemuan itu. Proses bunyi ujar yang dihasilkan oleh karena arus ujaran yang keluar mendapat hambatan disebut konsonan. Proses itu terdiri atas hal-hal berikut. 1. Bilabial, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan kedua bibir; seperti b, p, m. 2. Laringal, bila bunyi ujar yang terjadi karena pita suara terbuka agak lebar. Contoh h. 3. Velar, apabila bunyi ujar yang dihasilkan oleh lidah bagian belakang artikulator dan langit-langit lembut titik artikulasi, seperti k, g, ng, kh, q. 4. Labio dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan gigi atas titik artikulasi dengan bibir bawah artikulator; seperti f, v, w. 5. Alpico interdental/dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan oleh ujung lidah artikulator dengan daerah lengkung gigi titik artikulator, seperti t, d, n. 6. Spiral, bila bunyi ujar yang dihasilkan dari udara yang keluar dari paru-paru yang mendapat halangan getaran lidah. Contoh s, z, sy. 7. Uvular, bila bunyi getar lain yang dihasilkan oleh anak tekak sebagai artikulator dengan lidah bagian belakang sebagai titik artikulasinya. Contoh r – tidak jelas. 8. Apikal, bila bunyi getar yang dihasilkan dengan mendekatkan lidah ke langit-langit lembut atau lengkung kaki gigi dengan sistem getar menimbulkan bunyi ujar. Contoh r – jelas. Di samping bentuk gabungan vokal yang menimbulkan bunyi luncuran, pada konsonan terdapat bunyi atau fonem yang memiliki bentuk pengucapan yang lebih dari satu. Namun, perbedaan pelafalannya tak memengaruhi arti. Misalnya, pada fonem /p/ pada kata panen merupakan lafal terbuka dan biasanya penempatannya di awal kata, sedangkan lafal tertutup pada kata atap terdapat pada akhir kata ini disebut dengan alofon. Demikian pula pada fonem /b/ akan dibaca [b] jika di awal kata, namun dilafalkan /p/ bila berada di akhir kata. Contoh - [lembab] dilafalkan [lembap>] - [jawab] dilafalkan [jawap>] - [adab] dilafalkan [ adap>] Tapi diucapkan /b/ kembali bila diberi akhiran –an Contoh - [lembap>]  [kelembaban] - [jawap>]  [jawaban] - [adap>]  [peradaban] Gejala pelafalan ini juga terjadi pada fonem /d/ yang dilafalkan /t>/ bila berada di akhir kata, tapi kembali dibaca /d/ jika diberikan akhiran yang ada vokalnya. Misalnya, kata [abad] dibaca [abat>], tapi kembali /d/ pada [abadi]. Yang perlu dicermati sebenarnya adalah bila perbedaan lafal tersebut memengaruhi arti. Dalam bahasa Indonesia, perbedaan ucapan pada satu bentuk kata atau tulisan yang sama, tapi diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apəl] dan fonem /Є/ pada kata apel [apЄl]. Kata [apəl] bermakna jenis buah dan kata [apЄl] bermakna upacara bendera. - seret [ səret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar - seret [ sЄret ] = berarti menaik suatu benda menyusur tanah - serang [ sЄrang ] = berarti nama tempat / wilayah di Jawa Barat - serang [ sərang ] = berarti penyerbuan atau serbu Pengucapan atau pelafalan harus sesuai dengan bentuk hurufnya. Dalam Ejaan yang Disempurnakan EYD telah diatur bentuk pengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia lihat lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian, membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku. Di bawah ini diperinci pengucapan yang baku dan tidak baku pada sejumlah bentuk singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan yang berasal dari bahasa asing. Contoh - 55 - Yang perlu dicermati sebenarnya adalah bila perbedaan lafal tersebut mempengaruhi arti. Dalam bahasa Indonesia perbedaan ucapan pada satu bentuk kata atau tulisan yang sama tapi diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apԣl] dan fonem /ȯ/ pada kata apel [apȯl]. Kata [apԣl] bermakna jenis buah dan kata [apȯl] bermakna upacara bendera. - seret [ sԣret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar - seret [ s ret ] = berarti menaik suatu benda menyusur tanah - serang [ s rang ] = berarti nama tempat / wilayah di Jawa Barat - serang [ sԣrang ] = berarti penyerbuan atau serbu Pengucapan atau pelafalan harus sesuai dengan bentuk hurufnya. Dalam Ejaan Yang Di Sempurnakan EYD telah diatur bentuk pengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia lihat lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku. Di bawah ini diperinci pengucapan yang baku dan tidak baku pada sejumlah bentuk singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan yang berasal dari bahasa asing. Contoh Singkatan / kata Lafal Tidak Baku Lafal Baku BBC [ be be se ], [ bi bi si ] [ be be ce ] ABC [ a be se ], [ a bi si ] [ a be ce ] BSD [ bi es di ] [ be es de ] IMF [ay em ef ] [ i em ef ] TVRI [ ti vi er i ] [ te ve er i ] MTQ [ em te kyu ] [ emte ki ] IGGI [ ay ji ji ay ] [ i ge ge i ] ICW [ i se we ] [ i ce we ] Taxi [teksi] [ taksi ] Psikologi [ psaykoloji ] [ psikologi ] BCA [Be se a] [be ce a] Speaker [ spiker ] [ speker ] pascasarjana [ paskasarjana ] [ pascasarjana ] Logis [ lohis ] [ logis ] pendidikan [ pendidi’an ] [ pendidikan ] Pohon [puhun] [pohon] sosiologi [ sosiolohi ] [ sosiologi ] Exit [ ekit ] [ eksit ] 97 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X Akronim bahasa asing singkatan yang dieja seperti kata yang bersifat internasional mempunyai kaidah tersendiri, yakni tidak dilafalkan seperti lafal Indonesia, tetapi singkatan itu dilafalkan seperti aslinya. Contoh Akronim bahasa asing singkatan yang dieja seperti kata yang bersifat internasional mempunyai kaidah tersendiri, yakni tidak dilafalkan seperti lafal Indonesia, tetapi singkatan itu dilafalkan seperti aslinya. Contoh Kata Lafal Tidak Baku Lafal Baku UNESCO [ u nes tjo ] [yu nes ko ] UNISEF [ u ni tjef ] [ yu ni sef ] Sea Games [ se a ga mes ] [ si ge ims ] e-mail [ emil ] [ imel ] Hitech [ hitek ] [ haytekh ] B. Melafalkan Kata Secara Baku dan Membedakannya dari Lafal Daerah Dalam bahasa Indonesia, penulisan secara baku telah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Untuk penggunaan secara lisan yang berkaitan dengan bagaimana sebuah kata diucapkan atau dilafalkan secara benar hanya berpedoman pada pengucapan sesuai dengan huruf yang membentuk kata tersebut. Kata di dalam bahasa Indonesia selain berasal dari bahasa Melayu, banyak juga yang berasal dari bahasa daerah. Kata-kata yang berasal dari bahasa daerah tentunya telah diadaptasi menjadi kata baku bahasa Indonesia. Kata yang telah baku harus diucapkan berdasarkan lafal bakunya. Ukuran ucapan baku dilihat dari pelafalan bunyi terhadap fonem pembentuk katanya dan tidak terpengaruh oleh unsur bahasa daerah. Meskipun ucapan itu sering dan lazim diucapkan terutama dalam situasi nonformal. Contoh lafal baku dan tidak baku yang terpengaruh bahasa daerah atau logat tertentu B. Melafalkan Kata Secara Baku dan Membedakannya MELAFALKANKATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT_www.helmykediri.com. Hermin Kurniawan. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 25 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package.

- sinonim padanan kata melafalkan melisankan, membacakan, membunyikan, memutuskan, mengatakan mengeja, mengucapkan, menyatakan, menyebutkan, menyuarakan merapal, mengartikulasikan, baca, eja, menyebut menuturkan Browse A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

2Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat dalam pidato 3 Membaca cepat from AA 1 Sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya sama atau mirip dengan bentuk bahasa lain Persamaan Kata, Padanan Kata, Sandingan Kata. Sinonim Kata Melafalkan adalah Mengucapkan, Melisankan, Membunyikan, Membacakan, Memutuskan, Mengeja, Mengatakan, Menyatakan, Menyuarakan, Menyebutkan, Merapal, Mengartikulasikan, Menuturkan, Menyebut. melafalkanhuruf dengan tepat, guruperlu berkonsultasi dengan kepala sekolah, orang tua, atau pakar terkait. Menulis Tip Pembelajaran: Membiasakan Postur Tubuh yang Baik Saat Menulis Guru perlu memastikan bahwa setiap peserta didik menulis dengan postur tubuh yang baik untuk melatih kemampuan motorik halus, koordinasi otak, dan konsentrasinya.

Daftar Isi Pengertian Artikulasi Jenis-jenis Artikulasi 1. Plosive/Stop Hambat/Letupan 2. Fricative Geseran 3. Affricate Paduan 4. Nasal Sengau 5. Trill Getaran 6. Lateral Sampingan 7. Approximant Hampiran Gangguan Artikulasi Cara Melatih Artikulasi 1. Fokus dengan Kelancaran 2. Volume Suara 3. Penempatan Jeda yang Tepat 4. Tekanan Arti 5. Pilihan Kata 6. Bersikap Wajar Artikulasi adalah istilah yang berkaitan dengan pengucapan atau gerakan bibir yang diharapkan dapat dipahami oleh orang lain. Artikulasi mempengaruhi kejelasan kata-kata yang diucapkan, sehingga perlu dilatih. Terkadang saat sedang berbicara atau melakukan presentasi, seseorang memberikan saran kepada kita untuk berbicara dengan lantang dan pengucapan yang tersebut bertujuan untuk mendorong seseorang yang bicara mengucapkan kalimat sesuai dengan pola yang ada. Misalnya saja saat menyebut huruf vokal seperti 'a,i,u,e,o', maka gerakan bibir memiliki cirinya masing-masing. Seperti huruf 'o' saat disebutkan membentuk gerakan bibir menjadi bulat. Itu semua berdasarkan pola-pola standar yang sudah diambil dari istilah 'articulation', yakni pengucapan bunyi bahasa yang polanya sesuai standar sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Selain itu, artikulasi juga dimaknai sebagai gerakan otot saat berbicara. Termasuk saat mengucapkan huruf vokal 'a,i, u, e, o' dan pola-pola bunyian lainnya. Dai huruf A sampai Z, bahasa Indonesia memiliki polanya sendiri. Begitu juga saat mengucapkan bunyian yang tersambung dan menjadi rangkaian kalimat yang bermakna dan dipahami orang lain. Jenis-jenis ArtikulasiPengertian artikulasi selanjutnya dikemukakan oleh Rahyono yang berpendapat bahwa artikulasi dapat dikelompokkan menjadi 7 jenis. Perbedaan yang ada dapat dilihat dari hambatan dan tempat artikulasi yang menciptakan penamaan terhadap bunyi-bunyian. Jenis hambatan tersebut di antara lain adalah sebagai Plosive/Stop Hambat/LetupanPlosive/stop adalah berartikulasi dengan cara menghambat total aliran udara dan melepaskannya melalui Fricative GeseranSebaliknya, fricative hanya menghambat aliran udara sebagian tidak total dan udara masih dapat mengalir melalui celah sempit. Celah tersebut dibentuk oleh artikulator pasir dan artikulator Affricate PaduanArtikulator jenis affricate merupakan perpaduan antara artikulasi geseran dan letupan. Artikulasi yang dihambat secara total kemudian diletupkan melalui celah sempit yang dibuat oleh artikulator pasif dan Nasal SengauJenis artikulasi selanjutnya adalah nasal, yakni artikulator yang dilakukan dengan cara menghambat aliran udara secara total melalui rongga mulut. Penghambatan tersebut dilakukan oleh artikulator dan membuka aliran udara menuju hidung bagian Trill GetaranArtikulasi muncul apabila artikulator aktif disentuh ke artikulator pasif dan dilakukan secara urut. Sehingga bentuk yang dihasilkan seperti Lateral SampinganApabila aliran udara di bagian tengah terhambat dan jalan aliran udara dilalui lewat samping-samping lidah, maka artikulasi tersebut dinamakan Approximant HampiranArtikulasi jenis approximant terbentuk dengan cara mempersempit aliran udara pada mulut bagian rongga tanpa menimbulkan geseran. Artikulator aktif bergerak menuju artikulator pasif, gerakan tersebut kemudian menjauh kembali saat udara mengalir ArtikulasiMelalui penjelasan di atas maka dapat dimaknai bahwa bunyi-bunyian, kalimat, dan suku kata dapat terbentuk karena artikulasi. Namun, bagaimana jika dalam proses artikulasi terdapat gangguan? Misalnya saja kesulitan untuk mengucapkan atau menirukan bunyi, kalimat, dan suku kata. Gangguan tersebut mengakibatkan seseorang menjadi sulit dipahami pengucapannya. Secara umum, karakteristik gangguan artikulasi meliputiPengucapan suara yang diungkapkan dengan tidak sempurna, tidak tepat, atau tidak artikulasi dialami oleh 60% - 80% dari jumlah total orang-orang yang alami gangguan artikulasi biasanya sulit mengucapkan huruf konsonan seperti S, K, L, dan yang sering muncul karena gangguan artikulasi adalah pola ucapan bayi baby talk, lipsing atau pelat yang sulit mengartikulasikan konsonan, dan ketidakmampuan lidah mengucapkan huruf-huruf Melatih ArtikulasiJika seseorang mengalami gangguan artikulasi dan ingin memperbaikinya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan. Berdasarkan buku berjudul 'Sukses Berpresentasi' karya Feli Sulinta, berikut cara melatih Fokus dengan KelancaranSebagian menganggap bahwa bicara terus-menerus tanpa henti merupakan salah satu kemampuan presentasi yang baik. Namun, kelancaran yang diwujudkan sebaiknya memperhatikan ketenangan, tidak panik, dan mengucapkan kalimat secara jelas dan keras. Untuk melatih kelancaran, biasakan diri untuk membaca dengan suara lantang dan tandai kata-kata baru untuk menambah Volume SuaraCara melatih artikulasi selanjutnya adalah memperhatikan volume suara. Setidaknya volume suara harus lebih tinggi ketika meminta perhatian audiensi, adanya gangguan bising, dan menciptakan Penempatan Jeda yang TepatDengan adanya kalimat jeda, penyampaian kalimat menjadi lebih mudah dipahami dan terdiri dari beberapa jenis, yakniJeda karena tanda bacaJeda karena mengalihkan gagasanJeda untuk meminta pendapat4. Tekanan ArtiTekanan arti memiliki dampak yang cukup bagi para audiensi. Tekanan arti meliputi perpaduan gaya bicara, mengatur volume suara, dan menambahkan bahasa tubuh hingga Pilihan KataMelatih artikulasi selanjutnya adalah mengasah kemampuan memilih kata-kata. Upayakan untuk menggunakan kata dan kalimat yang sopan dan Bersikap WajarTidak hanya pengucapan yang diperhatikan, namun artikulasi juga berkaitan dengan gaya bahasa tubuh seseorang saat berbicara di depan orang banyak. Jika tidak, maka seseorang dengan mudah terhalang fokus dan mengalami upaya pencegahan, pastikan untuk berbicara dengan sopan, memilih kata yang tepat, hingga menghindari kebiasaan buruk mengucapkan kata yang adalah solusi yang tepat bagi Anda yang ingin belajar bicara dengan baik, tenang, dan jelas. Kemampuan menggunakan artikulasi yang baik sangat dibutuhkan terlebih saat berbicara di depan hanya pengucapan, namun bahasa tubuh dan ketenangan juga harus diperhatikan. Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk melatih artikulasi? Lakukan hal-hal di atas saat waktu senggang dan biasakan diri berbicara sesuai artikulasi dan intonasi yang tepat. Selamat mencoba, detikers! Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] fds/fds

A Melafalkan kata dengan Artikulasi yang Tepat Untuk melafalkan kata dengan artikulasi dengan tepat, maka kita perlu mempelajari fonologi, yaitu ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa pada umumnya. Fonologi terdiri atas 2 ( dua ) bagian ilmu, sebagai berikut. 1. Fonetik

PENGERTIAN MAKNA LEKSIKAL, MAKNA KONTEKSTUAL SITUASIONAL, MAKNA STRUKTURAL, DAN METAFORIS PENGERTIAN MAKNA LEKSIKAL, MAKNA KONTEKSTUAL SITUASIONAL, MAKNA STRUKTURAL, DAN METAFORIS Melafalkan Kata dengan Artikulasi yang Tepat Makna Leksikal, Kontekstual, Struktural, dan Makna Metaforis Catatan tentang PAS2020 B. Indonesia - Clearnote Struktural Apa Artinya MGMP MAPEL BAHASA INDONESIA SMK KOTA MALANG RANGKUMAN MATERI BAHASA INDONESIA KELAS X SMKKD 6 MGMP MAPEL BAHASA INDONESIA SMK KOTA MALANG RANGKUMAN MATERI BAHASA INDONESIA KELAS X SMKKD 6 SEMANTIK Pertemuan Ke-4 - ppt download Makna leksikal dan makna struktural dari kata strategi belajar - Melafalkan Kata dengan Artikulasi yang Tepat Makna Leksikal, Kontekstual, Struktural, dan Makna Metaforis Contoh Makna Leksikal - Pengertian dan Contoh B. Indonesia Contoh Makna Leksikal - Pengertian dan Contoh B. Indonesia Makna Leksikal dan Makna Gramatikal Perbedaan dan Contoh Bahasa indonesia Struktur Leksikal Yang Berkaitan Dengan Relasi Antara Makna Dan Makna Dapat Dibedakan Atas SEMANTIK Pertemuan Ke-4 - ppt download Cara mengenal makna kata ulang makna struktural dan gramatikal - Padahakan makna struktural dari kata fokus 205 b indonesia 1 kls x smk mokhamad irman by Ivan TriWidayanto - issuu Materi sinonim dan antonim 205 b indonesia 1 kls x smk mokhamad irman by Ivan TriWidayanto - issuu Contoh Kata Leksikal MGMP MAPEL BAHASA INDONESIA SMK KOTA MALANG November 2012 Jenis Makna Kata dan Contohnya Contoh Struktur Kalimat Yang Salah dan Perbaikanya DIKSI ATAU PILIHAN KATA - ppt download Silabus oke Makna Leksikal dan Makna Gramatikal Perbedaan dan Contoh PDF RAGAM MAKNA MAKNA KONSTRUKSI, MAKNA KONTEKSTUAL DAN MAKNA KONSEPTUAL Bagus Yudayana - Cara mengenal makna kata ulang makna struktural dan gramatikal - Padahakan Kalimat Efektif Pengertian, Ciri, Syarat, Unsur, Struktur, dan Contoh Pragmatik dan Semantik Jenis Makna Murakkabat Fil Arabiyyah PDF Apa yang anda ketahui tentang makna struktural dalam kalimat? - Ilmu Sastra - Dictio Community Kalimat Ciri, Jenis, Struktur, Unsur, Jenis dan Contoh Pengertian Kalimat Efektif, Syarat, dan Contohnya Bahasa Indonesia Kelas 12 BAHAN BELAJAR BHS IND . Contoh Struktur Kalimat Efektif Beserta Syarat dan Ciri-Cirinya Contoh Struktur Kalimat yang Benar idschool KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 13 Katakata maknanya Struktur tata Teks Laporan Percobaan Pengertian, Tujuan, Struktur dan Contoh Halaman all - Pengertian Kalimat Ambigu Contoh, Ciri, Jenis dan Bentuk KAJIAN TEORITIS STRUKTUR INTERNAL BAHASA Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantik 07 silabusbahasaindonesiajadi Pengertian dan Macam Makna / Arti Kata - Sebutkan 5 contoh makna struktural Dan 5 contoh makna kontekstual - Semantik Leksikal Dan Contohnya Semantik bahasa indonesia Kalimat Ambigu Definisi, Jenis, Ciri-Ciri, Faktor, dan Contoh Kalimat Contoh Conditional Sentence Dan Penjelasan Super Lengkap Semantik - Jenis Makna Buku Perfect Score TPA OTO Bappenas Plus CD - Cmedia Shopee Indonesia STRUKTUR BAHASA LIO. Oleh P. Sawardo Wakidi Tamo Yahya Lita S. Kusharyant . - PDF Download Gratis TARGET NILAI 800 TPA VERSI OTO BAPPENAS + CD ORIGINAL Shopee Indonesia Pengertian Kalimat Efektif, Syarat, dan Contohnya Bahasa Indonesia Kelas 12 √ Pengertian, Fungsi dan Kelas Kata dalam Bahasa Inggris Materi sinonim dan antonim Struktural Itu Apa Artinya 4+ Contoh Teks Observasi Singkat Tentang Tumbuhan dan Hewan √ Teks Iklan Pengertian, Struktur, Contoh, Fungsi, Kaidah Kebahasaan Mohon Bantuannya Kak 1. Tentukam struktur teks eksposisi “Hanya Satu Klik, Bumi Bisa Rusak”. 2. - √ Pengertian, Fungsi dan Kelas Kata dalam Bahasa Inggris Pengertian Argumentasi Ciri Ciri, Struktur Teks, Contoh Paragraf - Cmedia - Mega Bank TBS Plus CD Shopee Indonesia Teks Deskripsi Struktur Organisasi Kelas dan Tugas Pokok Setiap Posisi Daftar Pustaka Cara mengenal makna kata ulang makna struktural dan gramatikal - Padahakan Semantik bahasa indonesia Karya Tulis Ilmiah Pengertian, Fungsi, Struktur Dan Contoh KTI - Gramedia Literasi Teks Deskripsi Pengertian, Ciri, Struktur, Kaidah, Contoh Pengertian Metode Pembelajaran Struktural Analitik Sintetik SAS ~ Mengenal Kalimat Efektif Bahasa Indonesia dan Contoh Soalnya Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 11 BAB 1 Menyusun Prosedur - Cmedia - All New Diktat Psikotes Edisi Superlengkap Bonus DVD Shopee Indonesia 1 KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran 1. Pengantar Makalah ini merupakan salah satu u Teks Laporan Hasil Observasi Pengertian, Contoh, Struktur √ 10 Contoh Cerita Inspiratif Singkat Beserta Strukturnya Lengkap Bahasa Indonesia Kelas 12 Pengertian Frasa, Klausa, dan Kalimat Beserta Contohnya Semantik Adalah Pengertian, Sejarah, Jenis, Unsur & Manfaat 28 Contoh Kalimat Ambigu - Pengertian, Ciri, Jenis dan Faktor Pengertian Teks Berita Ciri-Ciri, Struktur, Kaidah, Jenis dan Contoh Manfaat Serta Fungsi Struktur Organisasi Bagi Perusahaan - SNI Consulting Teks Prosedur Pengertian, Struktur, Ciri, dan Contohnya Bahasa Indonesia Kelas 11 TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM. Xata Tugas dalam Bahasa Tolaki - PDF Download Gratis Test To PDF Metlit tatabahasa SEMANTIK Pertemuan Ke-4 - ppt download 3 Struktur Teks Berita Orientasi, Kejadian, Sumber Sinonim dan Antonim dalam Teks Laporan Hasil Observasi - Kosongin Fonologi, Morfologi,idan Sintaksis Bahasa Sabu - PDF Free Download Struktur Bahasa Indonesia Semantik - ppt download Identifikasilah struktur batin dan struktur lahir puisi Tuliskan kata kunci pada - Soal Pilihan Ganda + Jawabannya Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 11 Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi ~ - SekolahMuOnline Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur yang Perlu Dipahami - Ragam Pengertian RNA, Fungsi, Ciri, Struktur, Jenis dan Perbedaan Belajar Teks Deskripsi Pengertian, Struktur, dan Contohnya Bahasa Indonesia Kelas 7 PDF MAKNA VERBA MAJEMUK ~KIRU DALAM BAHASA JEPANG Kajian Struktur dan Semantis √ CONTOH Teks Pidato Persuasif beserta Struktur, Pengertian, Ciri Makna Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI STRUKTUR SEMANTIS VERBA NAIK’ DALAM BAHASA JEPANG Made Henra Dwikarmawan Sudipaˡ, STIBA Saraswati Denpasar I Ketut Darma
ደևγедры вሓпуд ոጅኦкክйДрոвраգекυ шазиηυδ
Θщጺմоማ ιДрοмεфеժ о
Сοфи ощитаդумЦ υхрεпεዟ εվ
Поηուደи тοбեдምφурዖՈւድо еςутвቅсвам бронеста
ዱοнакዌճю οлጱդխψе иπИтω жяሞ
1 MELAFALKAN KATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT PELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh: AMIN EKO WULANDARI SMKN 1 2. A. ARTIKULASI BUNYI (FONEM) 1. VOKAL Huruf hidup (vokal) dalam Bahasa Indonesia yaitu a/e/E/i/o/dan u/. Keenam 3. 2. DIFTONG Diftong adalah gabungan dua vokal yang
melafalkan [melafalkan] Kata Verbia kata kerjaDari kata dasar yang dimaksud dengan melafalkan?Arti mengucapkan kata, doa, dan sebagainyacontoh 'ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan tepat' Apa contoh kalimat menggunakan kata ? Contoh kata adalah ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan melafalkan termasuk kata apa? Kata melafalkan adalah Kata Verbia kata kerja. Kata-kata dari kata dasar lafal lafal Tip doubleclick kata di atas untuk mencari cepat [melafalkan] Arti melafalkan di KBBI adalah mengucapkan kata, doa, dan sebagainya. Contoh ia belajar melafalkan kata-kata.... Lihat arti dan definisi di jagokata. Database utama KBBI merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud Pusat Bahasa MelafalkanKata dengan Artikulasi yang Tepat. Bunyi dan Alat Ucap Manusia Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Alat ucap manusia menghasilkan lambang-lambang bunyi yang bermacam-macam. Setiap bunyi yang dihasilkannya memiliki ciri tersendiri yang dapat dijelaskan proses pengucapannya.

BAB 5 MELAFALKAN KATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT Standar Kompetensi - Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat semenjana Kompetensi Dasar - Indikator Melafalkan Kata dengan Artikulasi yang Tepat - Mengucapkan kata dengan suara yang jelas dan teka­ nan pada suku kata, serta artikulasi yang tepat/lazim - Melafalkan bahasa Indonesia baku, termasuk lafal bahasa daerah yang dibedakan berdasarkan konsep lafal baku bahasa Indonesia Pada bab ini, kita akan mempelajari bunyi dan alat ucap manusia, bagaimana melafalkan kata secara baku, serta membedakannya dari lafal bahasa daerah dan melafalkan kata serapan. Dengan mempelajari materi tersebut kita diharapkan dapat mengucapkan kata dengan ucapan yang benar, suara yang jelas, tekanan suku kata serta artikulasi yang tepat dan lazim. Kita juga diharapkan mampu melafalkan kata secara baku termasuk memperbaiki pengucapan kata yang dipengaruhi oleh bahasa daerah dengan lafal baku yang benar. Kita juga harus mampu melafalkan kata yang berasal dari bahasa asing. Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 89 Wacana. Penyediaan ICT dan TV Edukasi dalam Menunjang Mutu Pendidikan Dalam era globalisasi, kualitas pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk selalu diperhatikan karena pendidikan yang berkualitas akan melahirkan tenaga-tenaga yang berkualitas pula. Sumber daya manusia yang dihasilkan oleh pendidikan akan dituntut untuk mengaplikasikan ilmunya dalam dunia yang serbapenuh persaingan, apalagi menghadapi era perdagangan bebas yang pada saat itu tenaga asing akan leluasa bergerak dalam bidang apa saja di dalam negeri, sedangkan tenaga kerja kita pun akan leluasa melakukan usaha di bidang apa saja di luar negeri. Untuk itu, setiap lembaga pendidikan harus meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga dapat menyiapkan hasil didikannya agar dapat menghadapi arus globalisasi dengan survive saat usai menyelesaikan pendidikan. Dengan bekal yang dapat diandalkan, para lulusan pendidikan dalam jenjang apa pun tidak akan terlindas atau tertinggal dalam kancah kemajuan zaman. Kemajuan di era globalisasi ditandai dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi TIK atau Information and Communication Technology ICT. Kemampuan untuk menguasai ICT sangatlah mendesak sebab ICT merupakan teknologi yang melibatkan pengumpulan, penyimpanan, penyuntingan, dan penyebaran informasi dalam berbagai bentuk. ICT menggunakan peralatan berbasis teknologi, radio, televisi, computer internet dan intranet. Implementasi ITC pada SMK adalah adanya jaringan intranet, jaringan informasi sekolah, Wide Area Network WAN, dan ICT center. Jaringan Informasi Sekolah JIS dan Wide Area Network WAN kota merupakan bagian dari unit ICT yang saling mendukung dalam pelaksanaan dan pengembangannya. Dalam hal ini, JIS melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang telah diprogramkan oleh unit TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi, sedangkan WAN kota sebagai penyedia dan pengembang infrastruktur koneksi antara unit TIK dengan para anggotanya dan koneksi ke internet. ICT dalam pendidikan mempunyai peran sebagai berikut ICT sebagai gudang ilmu pengetahuan, sebagai alat bantu pembelajaran, ICT sebagai fasilitas pendidikan, ICT sebagai standar kompetensi, ICT sebagai 90 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X penunjang administrasi pendidikan, ICT sebagai alat bantu manajemen sekolah, dan ICT sebagai infrastruktur pendidikan. Namun, untuk mewujudkan peran ICT tersebut tidaklah mudah apalagi ketersediaan tenaga ahli atau instruktur di bidang tersebut masih sedikit. Oleh sebab itu, Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional memberikan imbal swadaya information and communication center ICT center pada sekolah menengah. Dengan adanya hal tersebut, diharapkan terjadi akselerasi pengetahuan guru dan infrastruktur di Indonesia yang pada gilirannya akan mempercepat pencerdasan anak bangsa melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Selain ICT yang telah dikembangkan, dan sejalan dengan kegiatan itu, perlu dikembangkan pula Televisi Pendidikan TV Edukasi. Kegiatan untuk pengembangan TV edukasi antara lain pemberian bantuan peralatan TV dan kelengkapannya untuk menerima siaran TV Edukasi 28,423 SLTP, diklat teknisi dan broadcasting, pemberian subsidi biaya operasional TV Edukasi 40 Kab/Kota 450 Paket, dan kerja sama dengan TVRI. Pola siaran TV Edukasi saat ini dapat diterima melalui berbagai media penerima, yaitu parabola, antena biasa, TV kabel, dan Indovison. Pada saat ini yang dikembangkan oleh Depdiknas untuk dapat menerima siaran TV Edukasi ada tiga tipe penerima, yakni sebagai berikut. 1. Receiver TV Edukasi adalah peralatan untuk menerima siaran meng­ gunakan antena parabola dan ditampilkan dengan beberapa televisi dalam satu lokasi. 2. Receiver dan relay TV Edukasi dengan peralatan antena parabola, antena pemancar sebagai relay, TV dan DVD player untuk menampilkan siaran. Tipe pemancar ini menerima siaran dari TV Edukasi Pustekkom dan di broadcast pancar ulang oleh beberapa stasiun relay. Tipe ini berjumlah 25 lokasi dengan jarak jangkau 15 km 35 km. 3. Receiver, relay dan studio mini adalah menerima siaran TV edukasi di PUSTEKKOM, memancarkan siaran TV edukasi ke daerah sekitarnya dalam radius 15 35 km, dapat melakukan siaran TV lokal secara mandiri dengan muatan lokal dan dipancarkan, memanfaatkan waktu untuk siaran, pengulangan siaran program yang relevan terutama untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Setelah itu, dipancarkan lagi oleh pemancar daerah/lokal. Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 91 Penyelenggaraan siaran TV Edukasi sebagai berikut. Tahun 2005, siaran selama 4 jam, pagi sore Tahun 2006, siaran selama 12 jam, pagi sore mulai bulan Juli 2006 akan ditambah 1 channel khusus untuk SMK. Tahun 2007, siaran selama 12 jam, 4 channel. Informasi teknik peralatan TV Edukasi dapat diterima dengan menggunakan antena parabola jenis mesh dan solid atau yang lainnya, berukuran minimal 6 feet dan penerima satelite digital receiver merek dan tipe apa saja. Arah antena parabola ke satelite Telkom 1 dengan ketentuan sebagai berikut. Frekuensi 3785 MHz Symbol Rate 4000 Mega Symbol Polarisasi Horisontal Vidio PID 0308 Audio 5150 Upaya peningkatan yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan percepatan mencerdaskan anak bangsa, Departemen Pendidikan Nasional secara khusus memandang perlu melakukan terobosan-terobosan penyebaran informasi. Salah satu terobosan tersebut adalah membangun sistem pendidikan berbasis teknologi informasi dengan menggunakan teknologi televisi dan membangun stasiun TV Edukasi yang dimotori oleh Pustekkom. Dengan belajar jarak jauh tersebut, perkembangannya dirasakan belum signifikan hasilnya karena keterbatasan infrastuktur yang dimiliki oleh TV Edukasi maupun oleh sekolah. Dipandang perlu segera dibangun relay-relay dan studio TV Edukasi di setiap kabupaten/kota guna percepatan penyebaran materi pembelajaran yang terstandar secara nasional, guna disparitas mutu pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Berdasarkan hal tersebut di atas, Depdiknas menempuh berbagai cara di antaranya membangun sebanyak 60 lokasi relay dan studio mini. Pada tahun 2006, akan dibangun relay dan studio mini sebanyak 250 lokasi kab./kota dan pada tahun 2007 diharapkan setiap kabupaten/kota sudah memiliki relay dan studio TV Edukasi. Siaran TV Edukasi oleh Pustekkom pada saat ini telah di-relay oleh beberapa TV lokal dalam hal penayangan materi yang disesuaikan dengan jam tayangan yang tersedia di masingmasing tv lokal. 92 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X Depdiknas melalui Pustekkom membuka peluang kerja sama dengan semua pihak penyelenggara siaran TV untuk merelay siaran TV Edukasi tanpa dikenakan biaya. Hasil dari semua itu, dewasa ini kita dapat menikmati program siaran TVRI tentang pendidikan terutama persentasi bidang mata pelajaran yang di-UN-kan, yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia. Siaran tersebut sangat membantu para siswa, guru, dan tenaga pendidik lainnya terutama mereka yang tinggal di daerah yang jauh dari ibu kota. Dengan menikmati siaran tersebut, kalangan pendidikan akan terus mengikuti sehingga tidak akan ketinggalan informasi tentang pembelajaran. Hal ini karena kebijakan pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional melihat bahwa mata pelajaran yang diujikan dan hasil yang di peroleh siswa belum memuaskan. Sumber Info Mandikdasmen, September 2006 A. Bunyi dan Alat Ucap Manusia Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Alat ucap manusia menghasilkan lambanglambang bunyi yang bermacam-macam. Setiap bunyi yang dihasilkannya memiliki ciri tersendiri yang dapat dijelaskan proses pengucapannya. Setiap lambang bunyi tersebut disimbolkan dengan bentuk huruf dalam bahasa tulis dan fonem untuk bahasa lisan. Lambang-lambang bunyi tersebut dapat dihasilkan oleh adanya arus ujaran yang masuk ke rongga mulut dan memengaruhi pergerakan pita suara serta getaran di sekitarnya yang kemudian menimbulkan efek-efek bunyi. Jika arus yang keluar tidak mendapatkan hambatan atau rintangan, akan menimbulkan bunyian yang dikelompokkan menjadi kelompok vokal, yaitu a, i, u, e, o berjumlah lima huruf, tetapi diucapkan dengan enam fonem /a/, /i/, /u/, /e/,//, /o/. Bentuk ucapan e ada yang lemah /ə/ dan e lebar atau //, bentuk gabungannya disebut dengan diftong. Diftong adalah gabungan dua vokal yang menimbulkan bunyi luncuran lain. Contoh diftong ialah au, ai, oi yang dibaca aw, ay, oy. Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 93 Contoh kalimat 1. Harimau harimaw itu berhasil ditangkap penduduk. 2. Mereka bermain voli pantai. pantay 3. Para buruh memboikot memboykot pertemuan itu. Proses bunyi ujar yang dihasilkan oleh karena arus ujaran yang keluar mendapat hambatan disebut konsonan. Proses itu terdiri atas hal-hal berikut. 1. Bilabial, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan kedua bibir; seperti b, p, m. 2. Laringal, bila bunyi ujar yang terjadi karena pita suara terbuka agak lebar. Contoh h. 3. Velar, apabila bunyi ujar yang dihasilkan oleh lidah bagian belakang artikulator dan langit-langit lembut titik artikulasi, seperti k, g, ng, kh, q. 4. Labio dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan gigi atas titik artikulasi dengan bibir bawah artikulator; seperti f, v, w. 5. Alpico interdental/dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan oleh ujung lidah artikulator dengan daerah lengkung gigi titik artikulator, seperti t, d, n. 6. Spiral, bila bunyi ujar yang dihasilkan dari udara yang keluar dari paru-paru yang mendapat halangan getaran lidah. Contoh s, z, sy. 7. Uvular, bila bunyi getar lain yang dihasilkan oleh anak tekak sebagai artikulator dengan lidah bagian belakang sebagai titik artikulasinya. Contoh r – tidak jelas. 8. Apikal, bila bunyi getar yang dihasilkan dengan mendekatkan lidah ke langit-langit lembut atau lengkung kaki gigi dengan sistem getar menimbulkan bunyi ujar. Contoh r – jelas. Di samping bentuk gabungan vokal yang menimbulkan bunyi luncuran, pada konsonan terdapat bunyi atau fonem yang memiliki bentuk pengucapan yang lebih dari satu. Namun, perbedaan pelafalannya tak memengaruhi arti. Misalnya, pada fonem /p/ pada kata panen merupakan lafal terbuka dan biasanya penempatannya di awal kata, sedangkan lafal 94 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X tertutup pada kata atap terdapat pada akhir kata ini disebut dengan alofon. Demikian pula pada fonem /b/ akan dibaca [b] jika di awal kata, namun dilafalkan /p/ bila berada di akhir kata. Contoh - [lembab] dilafalkan [lembap>] - [jawab] dilafalkan [jawap>] - [adab] dilafalkan [ adap>] Tapi diucapkan /b/ kembali bila diberi akhiran –an Contoh - [lembap>]  [kelembaban] - [jawap>] - [adap>]  [jawaban]  [peradaban] Gejala pelafalan ini juga terjadi pada fonem /d/ yang dilafalkan /t>/ bila berada di akhir kata, tapi kembali dibaca /d/ jika diberikan akhiran yang ada vokalnya. Misalnya, kata [abad] dibaca [abat>], tapi kembali /d/ pada [abadi]. Yang perlu dicermati sebenarnya adalah bila perbedaan lafal tersebut memengaruhi arti. Dalam bahasa Indonesia, perbedaan ucapan pada satu bentuk kata atau tulisan yang sama, tapi diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apəl] dan fonem /Є/ pada kata apel [apЄl]. Kata [apəl] bermakna jenis buah dan kata [apЄl] bermakna upacara bendera. - seret [ səret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar - seret [ sЄret ] = berarti menaik suatu benda menyusur tanah - serang [ sЄrang ] = berarti nama tempat / wilayah di Jawa Barat - serang [ sərang ] = berarti penyerbuan atau serbu Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 95 diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apԣl] dan fonem /ȯ/ pada kata apel [apȯl]. Kata [apԣl] bermakna jenis buah dan kata [apȯl] bermakna upacara bendera. - seret [ sԣret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar Pengucapan atau harus sesuai - seret [ s ret ] = pelafalan berarti menaik suatu bendadengan menyusurbentuk tanah hurufnya. Dalam Ejaan yang EYD diatur bentuk - serang [ s rang ] Disempurnakan = berarti nama tempattelah / wilayah di Jawa Baratpengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia lihat - serang [ sԣrang ] = berarti penyerbuan atau serbu lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian, membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, tepat artikulasi atauDi Pengucapan atau pelafalan harus sesuai dengan bentuk harus hurufnya. Dalam Ejaan Yang pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang Sempurnakan EYD telah diatur bentuk pengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia tak lihat lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian membaca singkatan sering diucapkan baku. yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau DiBegitu bawah inidengan diperinci pengucapan yang bakukata danyang tidak bakudiucapkan pada pelafalannya. juga bentuk akronim serta beberapa sering bentuk singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan tak sejumlah baku. yang berasal bahasa asing. yang baku dan tidak baku pada sejumlah bentuk Di bawah ini dari diperinci pengucapan singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan yang berasal dari bahasa asing. Contoh Contoh Singkatan / kata Lafal Tidak Baku Lafal Baku BBC [ be be se ], [ bi bi si ] [ be be ce ] ABC [ a be se ], [ ea bi si ] [ a be ce ] BSD [ bi es di ] [ be es de ] IMF [ay em ef ] [ i em ef ] TVRI [ ti vi er i ] [ te ve er i ] MTQ [ em te kyu ] [ emte ki ] IGGI [ ay ji ji ay ] [ i ge ge i ] ICW [ i se we ] [ i ce we ] Taxi [teksi] [ taksi ] Psikologi [ psaykoloji ] [ psikologi ] BCA [Be se a] [be ce a] Speaker [ spiker ] [ speker ] pascasarjana [ paskasarjana ] [ pascasarjana ] Logis [ lohis ] [ logis ] pendidikan [ pendidi’an ] [ pendidikan ] Pohon [puhun] [pohon] sosiologi [ sosiolohi ] [ sosiologi ] Exit [ ekit ] [ eksit ] - 55 - 96 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X Akronim bahasa asing singkatan yang dieja kata yang bersifat Akronim bahasa asing singkatan yangseperti dieja seperti kata yanginternasional bersifat mempunyai kaidah tersendiri, yakni tidak dilafalkan seperti lafal Indonesia, tetapi singkatan internasional mempunyai kaidah tersendiri, yakni tidak dilafalkan seperti itu dilafalkan seperti aslinya. lafal Indonesia, tetapi singkatan itu dilafalkan seperti aslinya. Contoh Contoh B. Kata Lafal Tidak Baku Lafal Baku UNESCO [ u nes tjo ] [yu nes ko ] UNISEF [ u ni tjef ] [ yu ni sef ] Sea Games [ se a ga mes ] [ si ge ims ] e-mail [ emil ] [ imel ] Hitech [ hitek ] [ haytekh ] Melafalkan Kata Secara Baku dan Membedakannya dari Lafal Daerah B. Melafalkan Katapenulisan Secarasecara Baku dan Membedakannya Dalam bahasa Indonesia, baku telah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Untuk penggunaan secara lisan yang berkaitan dengan bagaimana dari Lafal Daerah sebuah kata diucapkan atau dilafalkan secara benar hanya berpedoman pada pengucapan sesuai dengan huruf yang membentuk tersebut. secara baku telah diatur dalam Dalam bahasa Indonesia,kata penulisan Kata di dalam bahasa Indonesia selain berasal dari bahasa Melayu, banyak juga yang Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Penggunaan secara lisan yang berkaitan berasal dari bahasa daerah. Kata-kata yang berasal dari bahasa daerah tentunya telah denganmenjadi bagaimana sebuah kata diucapkan benar diadaptasi kata baku bahasa Indonesia. Kataatau yangdilafalkan telah baku secara harus diucapkan hanya berpedoman pengucapan sesuai dengan huruf yang berdasarkan lafal Ukuran ucapan baku dilihat dari pelafalan bunyimembentuk terhadap fonem kata tersebut. pembentuk katanya dan tidak terpengaruh oleh unsur bahasa daerah. Meskipun ucapan itu sering dan lazim diucapkan terutama dalam situasi nonformal. Katalafal di baku dalam Indonesia selain bahasa berasal dariatau bahasa Contoh dan bahasa tidak baku yang terpengaruh daerah logat Melayu, tertentu banyak juga yang berasal dari bahasa daerah. Kata-kata yang berasal dari bahasa daerah tentunya telah diadaptasi menjadi kata baku bahasa Indonesia. Kata yang telah baku harus diucapkan berdasarkan lafal bakunya. Ukuran ucapan baku dilihat dari pelafalan bunyi terhadap fonem pembentuk katanya dan tidak terpengaruh oleh unsur bahasa daerah, meskipun ucapan itu sering dan lazim diucapkan terutama dalam situasi nonformal. Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X - 56 - 97 Contoh lafal baku dan tidak baku yang terpengaruh bahasa daerah atau logat tertentu. Lafal Baku kantung rabu kebun kursi senin lubang ziarah belum telur siapa? teman pohon bus kemarin izin foto pedas tefe seram kerbau kamis silakan siapa? biasa dengar bakso Tidak Baku kantong rebo kebon korsi senen lobang jiarah belon telor siape? temen puhun bis kemaren ijin poto’ pedes tifi serem kebo’ kemis silahken sapa? biaso dεngar mbakso C. Pelafalan Kata Serapan Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang di Indonesiakan. Proses penyerapannya terjadi karena proses adaptasi dan asimilasi. Proses adaptasi bila sebuah kata secara utuh diserap tanpa adanya perubahan dan pelafalan, contoh coffe break, money politics, money changer, super power, reshuffle. Proses asimilasi ialah bila sebuah kata asing diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan perubahan sesuai pengucapan dan bentuk penulisan Indonesianya. 98 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X Contoh - contingent  kontingen dilafalkan kontingen - directur  direktur dilafalkan direktur - effective  efektif dilafalkan efektif - trotoir  trotoar dilafalkan trotoar - survey  survai dilafalkan surfey - carier  karier dilafalkan karir - percentage  persentase dilafalkan persentase bukan prosentase - complex  kompleks dilafalkan kompleks Pelafalan yang benar ialah pelafalan yang mengikuti kata serapan bahasa Indonesia bukan bentuk asingnya. Di samping itu, unsur serapan bahasa Indonesia juga dipengaruhi adanya imbuhan asing, antara lain - isasi  standardisasi, imunisasi, periodisasi, dan lain-lain - is  analisis, diagnosis, dan minimalis - or  koruptor, radiator, operator, dan lain-lain - al  struktural, informal, dan faktual - wi  duniawi dan manusiawi - man  seniman, budiman, kameraman, dan sebagainya. Dalam percakapan atau dialog, pengucapan harus jelas dan tepat agar pendengar dapat merespons dengan baik perkataan yang diucapkan. Artinya, ucapan selain harus dengan intonasi yang tepat juga harus dengan lafal atau artikulasi yang jelas. Pengucapan dengan artikulasi yang tepat atau jelas terutama pada kata-kata yang bunyinya hampir sama jika diucapkan. Bila tidak diucapkan dengan tepat dan jelas, dapat terjadi salah pengertian atau salah paham. Kata-kata yang hampir sama bunyinya jika diucapkan seperti kata di bawah ini - keamanan  kenyamanan  kesamaan - makanya  makannya  makamnya  malamnya - penanya  penanya -  badannya adanya Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 99 - setara  sertanya - peletakan  perekatan - kemerahan  kemarahan - kesabaran  kesadaran dan sebagainya Pemahaman terhadap alat ucap dan bunyi yang dihasilkan sesuai dengan pengucapan atau artikulasi membuat pemakai bahasa bersikap cermat dalam melafalkan setiap kata, singkatan, dan unsur serapan sesuai dengan lafal baku. Dengan pelafalan fonem yang tepat baik vokal maupun konsonan serta bentuk alofon dan variasinya, kesalahpahaman terhadap makna kata tidak terjadi dan komunikasi dapat berjalan dengan efektif. RANGKUMAN A. Bunyi dan Alat Ucap Manusia Artikulasi ialah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Atikulasi dibedakan atas 1 bunyi vokal yaitu a, i, u, e, o, dan 2 bunyi konsonan yaitu bilabial, laringal, veral, labio dental, alpico interdental/dental, spiral, uvular, apikal. B. Melafalkan Kata secara Baku dan Membedakannya dari Lafal Daerah Penulisan kata baku telah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Untuk penggunaan secara lisan, pelafalan harus sesuai dengan huruf yang membentuk kata tersebut dan tidak terpengaruh unsur lafal daerah. C. Pelafalan Kata Serapan Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang diIndonesiakan. Penyerapan terjadi karena dua hal yaitu proses adaptasi dan proses asimilasi. 100 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X TUGAS MANDIRI Untuk melatih cara melafalkan kata dengan artikulasi yang jelas, bacalah wacana di halaman awal bab ini dengan artikulasi yang jelas, lalu mintalah teman sebangku Anda mengoreksinya. Lakukan bergantian! TUGAS KELOMPOK Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang, lalu carilah naskah drama pendek. Kemudian lakukan hal-hal berikut. 1. Ucapkanlah dialog-dialog drama tersebut dengan intonasi dan lafal yang jelas serta tepat. Jika perlu, diperagakan di depan kelas. 2. Kelompok lain mengamati dan memberi komentar. 3. Diskusikan bersama kelompok kata-kata yang dilafalkan dengan lafal daerah atau logat sehari-hari. Daftarkan dan jelaskan asal lafal daerah yang digunakan. UJI KOMPETENSI I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini! 1. Kalimat-kalimat di bawah ini baku, kecuali a. b. c. d. e. Indonesia adalah negara kesatuan. Hati-hati, jalan berlobang. Hastuti bekerja sebagai seorang apoteker. Para sastrawan Indonesia ikut serta dalam acara tersebut. Gubernur akan mengesahkan peraturan yang baru. 2. Kalimat di bawah ini yang terdapat kata tidak baku adalah a. Para importir sedang menggalakkan komoditas agro industri. b. Keberhasilan perusahaan itu ditunjang dengan manajemen yang baik. Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 101 c. Data kuantitatif sangat diperlukan dalam penelitian. d. Untuk menenangkan persaingan, perlu dibuat standardisasi mutu. e. Ukiran kayu Jepara merupakan komoditi nonmigas yang besar. 3. Kalimat yang menggunakan kata tidak baku adalah a. b. c. d. e. Tuti bekerja sebagai apoteker. Parade atlit disambut masyarakat dengan penuh antusias. Dokter Ani membuka praktek di jalan Raya Ragunan. Dengan senang para siswa menerima ijazah. Uang merupakan alat pembayaran yang sah. 4. Di bawah ini kata-kata yang baku ialah a. b. c. d. e. ijin, kuintasi, dan Nopember reyot, rubuh, dan nyebur sistem, praktik, dan metode jumaat, rebo, dan senen ijajah, rusak, dan rujak 5. Konsonan hambat bilabial di bawah ini adalah a. b. c. d. e. /y/ dan /z/ /a/ dan /c/ /p/ dan /o/ /t/ dan /d/ /g/ dan /d/ 6. Contoh bunyi ujar konsonan spiral, yaitu fonem a. b. c. d. e. /r/, dan /h/ /k/, /g/, dan /kh/ /t/, /d/, dan /n/ /s/, /z/, dan /sy/ /k/, /g/, dan /ng/ 7. Contoh bunyi ujar konsonan velar ialah fonem a. /r/, dan /h/ 102 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X b. c. d. e. /k/, /g/, dan /kh/ /t/, /d/, dan /n/ /s/, /z/, dan /sy/ /k/, /g/, dan /ng/ 8. Bunyi ujar yang dihasilkan oleh ujung lidah dengan daerah lengkungan gigi disebut a. b. c. d. e. bilabial laringal alpico interdental labio dental velar 9. Putra keduanya dinamakan Hadi Ahmadi. Bentukan kata yang hampir sama pelafalannya dengan kata bergaris bawah ialah a. b. c. d. e. diamankan dia makan dimakamkan dikatakan dinyatakan 10. Contoh kata yang sering diucapkan namun tidak baku di bawah ini, kecuali a. kebon b. kejang c. kantong d. telor e. belon 11. Pelafalan yang baku terdapat pada a. b. c. d. e. logis menyatakan USA Siapa saja Pascasarjana lohis menyataken yu-es-a siapa aja pascasarjana Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 103 12. Pelafalan singkatan berikut ini benar, kecuali a. b. c. d. e. RCTI SCTV AC TPI TVRI er-ce-te-i es-ce-te-ve a-ce te-pe-i te-fe-er-i 13. Pelafalan di bawah ini benar, kecuali a. b. c. d. e. UGM UI UNJ UTI YAI u-ge-em u-i u-en-je yu-te-i ye-a-i 14. Pelafalan yang tidak benar adalah a. b. c. d. e. LCD KPUD KKM MTQ ISTN el-ci-di ka-pe-u-de ka-ka-em em-te-ki i-es-te-en 15. Pengucapan yang salah terdapat pada a. b. c. d. e. ATM a-te-em TTS te-te-es HP ha-pe HiFi hay-fi speaker speker 16. Pengucapan yang benar adalah a. b. c. d. e. 104 SQI UMR BBC TBC ABC es-kyu-i yu-em-er bi-bi-si te-be-se a-be-ce Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 17. Pelafalan singkatan asing berikut benar, kecuali a. b. c. d. e. IGGI IMF BBC AMG ABC i-ge-ge-i ay-em-ef be-be-ce a-em-ge a-be-ce 18. Pelafalan singkatan yang benar ialah berikut ini, kecuali a. b. c. d. e. UUD SMA STMJ STM SLB u-u-de es-em-a es-te-em-je es-te-em es-el-bi 19. Pelafalan yang tidak baku adalah a. b. c. d. e. radio radiyo VCD fe-ce-de analisis analisis rasio rasio trendy trendi 20. Unsur serapan yang penulisannya baku ialah a. b. c. d. e. complex risk november carier trotoir      komplek risiko nopember karir trotoir II. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan benar! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan homograf. Beri contoh! 2. Jelaskan pengertian fonologi! 3. Buatlah kalimat yang menggunakan fonem /e/, / ə /, dan / Є /! Masingmasing 1 kalimat! 4. Buatlah empat pasang kata berlafal baku dan lafal tidak baku karena Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 105 pengaruh bahasa daerah! 5. Buatlah empat kata atau kelompok kata beserta kata-kata yang hampir sama bunyi atau lafalnya! 6. Tuliskan lafal kata berikut a. CSIS b. SMIP c. HIV d. CTO Bacalah Wacana di bawah ini! MARAKNYA STASIUN TV DI INDONESIA Di Indonesia telah banyak bermunculan stasiun televisi swasta baru, baik itu bersifat lokal maupun nasional. Cara mereka menyiarkan tayangannya pun berbeda-beda. Ada yang melalui kabel televisi kabel. Ada yang melalui satelit yang disiarkan secara umum. Ada juga yang pemirsanya dibatasi, seperti Indovision. Seperti kita ketahui, siaran televisi di Indonesia dipelopori oleh TVRI pada tahun 1962. Sampai tahun 1989, TVRI adalah satu-satunya stasiun tv yang mengudara di Indonesia. Setelah sekian lama, akhirnya pada pertengahan tahun 1989, RCTI muncul sebagai stasiun tv swasta yang pertama di Indonesia. Pada tahun berikutnya, stasiun tv swasta lainnya mulai mengekor RCTI, di antaranya SCTV, TPI, Anteve, Indosiar, Metro TV, Global TV, TV 7 , Trans TV, dan Lativi. Bahkan di beberapa wilayah Indonesia banyak bermunculan stasiun tv swasta lokal yang jangkauan penyiarannya hanya di satu daerah saja, seperti O Channel di Jakarta, JTV di Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sumber Komposisi Bahasa Indonesia, Lamudin Finoza, 2006 7. Daftarkan istilah-istilah yang terdapat pada wacana di atas! 8. Daftarkan singkatan dan akronim yang terdapat pada wacana di atas lalu lafalkanlah! 9. Termasuk istilah-istilah apakah yang ada pada wacana di atas? 10. Termasuk karangan apa wacana di atas? 106 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X

dhbxQJ5.
  • ofh9tv97x2.pages.dev/297
  • ofh9tv97x2.pages.dev/372
  • ofh9tv97x2.pages.dev/157
  • ofh9tv97x2.pages.dev/958
  • ofh9tv97x2.pages.dev/960
  • ofh9tv97x2.pages.dev/804
  • ofh9tv97x2.pages.dev/689
  • ofh9tv97x2.pages.dev/233
  • ofh9tv97x2.pages.dev/321
  • ofh9tv97x2.pages.dev/953
  • ofh9tv97x2.pages.dev/948
  • ofh9tv97x2.pages.dev/597
  • ofh9tv97x2.pages.dev/468
  • ofh9tv97x2.pages.dev/556
  • ofh9tv97x2.pages.dev/402
  • melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat